Jumat, 14 Januari 2011

my unintended

"jika detak jantung ku berhenti..
..hilang semua cemas hati.."
(melly)

Dia bertambah dewasa pada hari ini, dan aku bertambah takut kehilangannya, walau aku tak putus mendoakannya.  Meski aku telah menyatakan undur, menyatakan akan menata hati, karna aku tau siapa aku, dia dan dia yang selalu merajai hatinya.  Tapi aku takut bila dia membuat ikatannya menjadi nyata.  Adakah cara agar dia tak meninggalkan aku? Atau mungkin adakah cara untuk aku dapat berbahagia disisinya hingga akhir? Aku tlah lelah memeras hati dan pikiran untuk mencari jalan, namun tak mendapatkan jawaban selain aku harus pergi darinya dan melupakannya.  Sementara aku tak sanggup melakukan itu. 

"mohon dampingilah
tak terbayangkan bila kau tak ada
menepi sejenak dengan ku
bahagia selamanya dengan ku.."
(SO7)

Tak pernah aku berharap memiliki seseorang seperti dia dalam hidupku.  Kini saat dia datang aku merasa dia adalah anugrah.  Benar-benar unintended.

"you could be my unintended
choice to live my life extended
you could be the one I’ll always love
you could be the one who listens to my deepest inquisitions
you could be the one I’ll always love..."

Aku bahagia bisa merasakan detak jantung orang yang ku pikir sudah tiada.  Damai ketika tangannya kembali membelai kepalaku.  Aku bersyukur karena bisa bertemu dengan sosok yang selalu bisa membuat aku merasa nyaman.  Dengan semua yang tersisa dan masih ku miliki aku berharap dia akan selalu berbahagia meski aku bukan bagian dari kebahgiaannya itu.  Karena dia bisa hidup tanpa ku, tapi aku bahkan tak bisa walau hanya sekedar jauh darinya.

"keajaiban ini..."
(saras dewi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar