Jumat, 31 Desember 2010

Goresan akhir tahun, tanpa terompet atau nyala kembang api

Dalam hitungan jam lagi, tahun 2010 akan segera berganti menjadi tahun 2011.  Ada banyak cerita suka terutama duka yang menyertai aku sepanjang tahun ini.  Padahal sebelumnya ku pikir  tahun terburukku adalah tahun 2006 saat orang yang ku samgka akan mengimami-ku dunia-akhirat kembali kepada-Nya tanpa ku duga sama sekali.

Waktu mengalir kadang terasa cepat, kadang terasa lambat.  Terasa cepat kala aku sedang bahagia, dan terasa sangat lambat saat aku sedang sendiri dan bersedih.  Itulah kehidupan. Orang-orang dengan berbagai 'label' datang silih berganti dalam hidupku; teman, pacar, sahabat, teman kerja dan sebagaimnya.  Tapi tak ada satupun yang bertahan sampai dengan detik pergantian tahun ini. Aku melewatinya sendiri didepan monitor beku.

Tahun 2010 adalah tahun terberat (selain tahun 2006) bagiku. Aku kehilangan SEMUA yang aku miliki; keluarga, sahabat, teman, pekerjaan, harga diri, masa depan, nama baik, mimpi, bahkan harapan juga semangat hidup.

Sangat ajaib, ternyata walau kehilangan segalanya (nyaris kehilangan diriku sendiri juga) diawal tahun 2010, tapi tenyata aku sanggup bertahan sampai ke penghujun tahun berat ini. Bertahan sendiri dengan rasa sakit tanpa ada yang benar-benar bisa mengerti.  Tak mungkin ada yang bisa mengerti, bagaimana mungkin ada yang bisa mengerti, bahkan tak ada satu orangpun yang benar-benar mengenali siapa aku.

Aku mengelilingi separuh negri ini, membawa diri, tanpa tujuan. Lari...
Aku berharap bisa menetap disuatu tempat, bisa diterima disuatu tempat atau akan ada seseorang yang akan menahanku disuatu tempat hingga aku tak harus pergi lagi, mencari sesuatu yang aku bahkan tak tau apa.  Tapi itu tak pernah terjadi.

Aku terus berjalan dan berjalan dari satu kota ke kota lain, menyebrang dari satu pulau ke pulau yang lainnya.  Membuat kenangan dengan orang-orang yang pada akhirnya (lagi-lagi) aku tinggalkan.  Tak ada satupun yang benar-benar menahanku ketika akhirnya aku pergi dari suatu tempat untuk pergi ke tempat yang lainnya. Padahal sesungguhnya aku sudah terlalu lelah dan sangat ingin bisa menetap dan mulai untuk mempersiapkan akhir.

Aku melihat pemandangan-pemandangan alam yang indah selama setahun ini.  Pantai-pantai yang sempurna, gunung-gunung, barisan bukit, lembah juga adat yang berbeda-beda disetiap tempat yang aku kunjungi.  Sering aku tertawa dan menangis dalam satu waktu selama petualanganku setahun ini.  Dari sekian banya tiket perjalan yang aku beli dan aku kumpulkan, tak ada satupun yang menjadi tiket terakhirku, paling tidak sampai saat ini. aku selalu membeli tiket untuk datang, dan kembali membeli tiket untuk pulang, tapi bukan pulang ke rumah.
Negri ini memang sangat kaya, aku beruntung bisa melihat langsung sebagian darinya.  Penduduknyapun ramah dan bertangan terbuka, paling tidak terhadap aku yang sangat tidak jelas asal usulnya ini bagi mereka.
Sering kali saat berada disuatu tempat ada yang bertanya padaku: "Asalnya dari mana, disini tinggal sama siapa, ngapain disini?", lalu saat aku menjawab aku datang dari tempat yang tidak tergambar dalam peta Indonesia, aku hanya melihat-lihat disana dan aku tak punya siapa-siapa disana, mereka langsung mengerutkan kening.  Setahun ini aku sudah terbiasa dianggap aneh, tak jelas, atau yang lebih halusnya misterius.

Aku pernah berada disuatu pulau yang sangat indah.  Terindah nomor dua setelah tempat asalku. Aku sangat ingin bisa menetap dan berakhir disana, tapi sayang...lagi-lagi aku tak bisa, lagi-lagi aku harus pergi dan lagi-lagi tak ada yang benar-benar menahanku selain diriku sendiri, dan tak berhasil.  Aku memiliki banyaaak kenangan selama berada disana.  Aku memiliki sahabat, adik, teman-teman bahkan keluarga baru yang sangat berharga bagiku setelah sekian banyak kehilangan yang terjadi dalam hidupku sepanjang tahun ini.  Aku pikir aku telah menemukan, tapi......sakit!  Seharusnya aku memang tak boleh memiliki seseorang atau bahkan walau cuma sekedar harapan atau mimpi.  Karena aku terlalu sering kehilangan.  Tak mungkin akan ada yang akan hilang 'kan bila aku tak memiliki apapun?!

Aku menahan diri untuk tak kembali ke tempat itu, sampai detik ini aku berhasil, walau sangat sulit.  Aku mendatangi ibu kota negri ini, berkeliling jawa tengah dan jawa barat sebelum akhirnya aku memutuskan untuk menetap (sementara) disini.  Aku suka kota ini, sejuk.  Aku harap dia bisa menyejukkan hatiku, walau sampai detik ini dia belum berhasil.  Sepertinya dia masih punya banyak waktu untuk berusaha menyejukkan hatiku, karena aku belum memutuskan akan kemana setelah dari sini.  Dan sepertinya harapanku untuk segera 'berakhir' pun belum akan Dia kabulkan.

Ada tiga orang yang sangat berarti bagi hidupku, selain keluargaku, mengatakan hal ini padaku, dulu.  Tapi sampai sekarang aku tak pernah melupakannya
-Rionaldy : kamu tak akan pernah bisa melupakan aku, karena aku juga tidak akan bisa
-Green : kamu orang yang mampu merubah orang lain, aku salah satunya
-Ryant : kamu spesial

Aku tak pernah melupakan mereka, terutama yang terakhir.
"mungkin aku bukanlah tulang rusukmu yang hilang dan selama ini kau cari
tapi aku ingin menjagamu selayaknya tulang rusukmu sendiri
yang akan melindungi jantungmu, hatimu dan semua organ penting ditubuhmu
saat kau mungkin terjatuh atau mulai melemah
aku melakukannya dengan tulus
karena memang itulah tugas dari tulang rusuk"


Selamat tinggal tahun 2010, aku tak mungkin melupakan satu haripun yang ada dalam tahun ini. 53 minggu yang berganti bagai mimpi hitam dan putih.  Selamat datang tahun 2011.  Aku menunggu 'kejutan' apa lagi yang akan datang padaku ditahun ini.  Tak sabar rasanya ingin tau akhir dari kisahku yang panjang dan sepi ini.  Apapun, selamat tahun baru. Harapanku hanya satu, aku hanya ingin menjadi layak untuk dicintai dan disayangi seumur hidupku tanpa melihat siapa aku.

"cawan-cawan takdir yang nyaris tandas..
tertumpah habis oleh getirnya hidup yang tak bersahabat
berharap hujan akan menyambangi
atau mungkin sekedar gerimis
tak disangka panas menahun
retak sudah ia kini
dan jadi percuma meski kelak hujan menghampiri"

Kamis, 30 Desember 2010

Kosong..kosong..kosong...!

menikmati semua rasa ini sendiri,
dan kebanyakan adalah rasa sakit..
..tanpa ada tempat berbagi

Rabu, 29 Desember 2010

Hidup Tim Garuda !!!

Berhubung hari ini mau nonton bola, jadi cuma bisa nulis:
-hari ini aku bT
-hari ini sama kayak hari kemarin
-hari ini juga hujan
Semoga Indonesia menang besaaaaaar, amin !!!

Selasa, 28 Desember 2010

Kota sejuk yang belum dapat menyejukkan

28 Des 1 tahun yang lalu...
Berbeda dg sekarang.  Sekarang aku udah kayak orang-orang Sudan yang lagi tertimpa bencana kelaparan.  Aku nggak kelaparan, cuma sedikit mirip mereka, hee..
Aku bahkan nggak berani keluar kost tanpa pake sweeter, bukan cuma karna dingin, tapi juga karna aku semakin ngilang.  Dulu aku nggak kayak gini.  Ya dulu, sebelum 1 tahun yang lalu.  Sekarang udah nggak ada lagi yang tersisa, sama sekali.  Bahkan walau cuma harapan atau mimpi.  Pernah dengar cerita tentang peti Pandora? Peti Padora aku nggak ada isinya, ha..ha..ha...
Padahal seharusnya kan isinya harapan, tapi harapanku udah nguap, tercecer ditempat-tempat yang udah aku singgahi selama setahun terakhir ini.  Aku ingin kembali, tapi tak mungkin.  Aku ingin menetap, tapi tak tau dimana.  Mengerikan memiliki hidup tanpa tujuan ternyata (juga tanpa orang yang mengenali kita).
Kalau ada yang nanya, apa yang aku mau sekarang?  Aku udah nggak tau mau bilang apa.
Mati, kayaknya itu yang paling aku inginkan sekarang, dan memang itu satu-satunya yang aku butuhkan. Ngisi hari-hari dengan diam tanpa bicara dengan normal dan tanpa kenal siapapun rasanya sangat mengerikan, nggak heran kalau kematian adalah permintaan yang wajar untuk aku sekarang.
Hari ini setahun yang lalu, mengubah hidup aku selamanya.
Tentang Dark teman baruku, tadi dia cerita gini;
"seseorang dekat sama aku paling-paling karena dia kasian sama hidup aku, aku nggak butuh rasa kasian mereka"
Hey, Dark! Sama, aku juga nggak butuh rasa kasian dari siapapun.  Aku rasa kita bisa berteman, karena kita sama-sama kurang beruntung, tapi paling tidak kita bisa dekat bukan karena saling merasa kasian.  Simpan rasa kasian untuk diri kita masing-masing okey, Dark?! :)
Tadi malam aku hampir mengemis karna nahan rindu pada sahabat lama, aku nggak akan pernah ngelakuin hal itu lagi seumur hidup aku.  Walau dia tetap sahabat aku sih.
Ehm tadi sore ngobrol sama temen qu yang baik itu lho.  Kangen bgt sama kamu! :(
Malam ini kayaknya nggak ujan, tapi nanti subuh nggak janji deh.  Aku pengen pulang ke kost secepatnya dan dengerin 'Tentang Jen'

Senin, 27 Desember 2010

Antara seneng dan sedih

Gak ada yang spesial hari ini, sama aja kayak kemarin, dan akan seperti ini seterusnya, walau aku berharap tidak.  Seharian dikamar, aku demam gara-gara keujanan dikost semalam.  Kost ku bocor dan banjir.  Dan karena tiap tidur aku minum si kuning imut dulu, jadi waktu bocornya membasahi aku, aku  nggak sadar.  Gitu deh, mencoba menghindari kejaran masa lalu yang kejadiannya tepat 1 tahun kemarin (huuuftt aku pengen amnesia ajaaaaa), aku malah keujanan dikamar sendiri dalam keadaan tidur.  Sama sekali gak kebangun, karna aku minum si kuning DUA!  Gimana caranya biar bisa tidur tapa obat tidur?!
Karna ini (lagi-lagi) salah aku, jadi aku nikmatin aja.....
Kemarin nggak ada ngomong sama siapa-siapa secara langsung (selalu), cuma telp temen ku di Riau dan entah yang satu itu lagi ada dimana dia nggak mau bilang, adik ku di Lombok (kangeeeeeeeen...!), dan satu lagi orang yang bisa buat aku tenang sih pasti. Hiks kangeeeen ;( (ups, dia pacar orang hehehe...)
Aku udah biasa ngabisin hari-hari tanpa bicara langsung sama orang ditempatku yang baru ini.  Whatever orang mau berfikiran apa tentang aku.
Aku sama sekali gak ngenalin tempat aku tinggal sekarang.  Pengen nonton AFF final leg pertama tapi gak nemu warnetnya. Ampuuuuuun, aku sebenarnya lagi dimana sih, pusing!!!!!
Akhirnya aku nonton via telpon, ngerti?  Aku nelpon temenku yang lagi nonton, jadi kan aku tau jalannya pertandingan.  Ya ampun indonesia, buktikan di GBK nanti, kita masih punya 90 menit !
Aku jadi kepikiran gimana perasaan TKI/TKW yang nonton pertandingan Malingsia-Indonesia dirumah majikannya di Malingsia ya?!  Apa mereka diapaaain lah gitu, secara kita tau kan nasib tenaga kerja disana gimana, mana Indonesia kalah lagi semalam itu.  Apapun, Garuda tetap didadaku.  Kan nggak mungkin pindah ke dada orang-orang gak fair itu.
Seseorang pernah bilang gini ke aku tepat setahun yang lalu hari ini;
"kamu jadi bagian aku saat ini dan selamanya"
Tapi buktinya?  Aku bukan apa-apa bagi dia hari ini.
Hari ini aku kenal sama orang yang nasibnya hampir sama menyedihkan kayak aku. Namanya 'Dark' aja deh.
Dari keluarga broken home (kenapa sih orang2 aneh itu pada cerai setelah repot2 nikah??!)
Bapaknya tajir sih, tapi pemabuk.  Ibunya masih muda, dan punya pacar yang umurnya gak terlalu jauh dengan si Dark ini.  Keluarga yang aneh.  Kasian kan si Dark ini?!
Aku kok bisa kenal sama dia ya?  Takdir mungkin.  Dia teman pertamaku disini walau kenal dari telpon yg salah sambung.  Paling nggak aku punya teman disini sekarang.  Walau belum ketemu juga sih.
Aku selalu berfikiran, betapa menyenangkan bisa tinggal dirumah, benar-benar rumah dengan personil (anggota keluarga) yang lengkap.  Pasti hangat dan nyaman bgt.
Sedih banget deeh, gak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Tapi ada senengnya juga hari ini, tadi ngobrol lamaaaaa bgt sama temenku. Si 'pujaan hati' maksudnya heheheh..... :)
Karna org pada heboh ngomongin resolusi taun baru, jadi aku juga buat deh resolusi taun baru.  Aku pengen bisa main gitar sama aku pengen punya bayak temen di tempatku yang baru ini.  Bayangin, seharian aku paling2 ngomong cuma sebatas
"ada yg kosong?" ke pejaga warnet
"beli nasi satu" ke penjual nasi
"makasih" ke penjaga warnet dan si ibu' penjual nasi
Ampun deh, kok segitunya bgt ya.....
Tapi apapun, jalanin aja deh...gak ada pilihan
Aku mau beli nasi dulu, trus pulang ke kost dan makan trus shalat trus minum si kuning lagi.  Desember-Januari adalah bulan berat untuk aku karna kenangan masa lalu aku tahun lalu.  Aku nggak akan bisa bertahan tanpa sahabatku si kecil kuning itu. Thx bgt karna dia dijual bebas.
Semoga malam ini nggak ujan (tapi kayaknya ujan sih, pasti) dan semoga malam ini nggak mimpi buruk lagi. Amiiiiin.....!!!

Sabtu, 25 Desember 2010

Hari tanpa bicara

Hari ini aku sama sekali nggak ada bicara sama orang secara langsung,
cuma ngobrol sama shbt ku via hp + nyanyi-nyanyi gak jelas dikamar mandi (kalau itu bisa dikategorikan 'bicara' juga).
Yang pasti malam ini nggak ada planing untuk lebay, lebaynya cukup semalam aja. Nangis bombay karena kangen banget sama semua hal dimasa lalu aku yang udah jauuuuh bgt (cape deh).  Lucunya semalam waktu nangis tiba-tiba aku pengeeen bgt dipeluk (namanya juga lagi lebay), nah jadi deh anak kost yang aku minta tolongin buat meluk aku, untungnya dia mau. Plong deh :)  Tapi malam ini pake si kuning imut aja deh biar cepat bobok.
Oia tadi juga nelpon 'pujaan hati', hahaha...
tapi lagi asyik-asyik ngobrol tiba-tiba dia muter lagu Tip X-Saat-saat menyebalkan.  Waduh langsung jadi bT deh gara-gara keinget waktu dia ngenalin pacarnya ke aku. Tapi aku nggak pengen mukul pacarnya kayak lirik dilagu itu kok.  Sumpah!
Seharian dikamar, 24 jam.  Padahal aku anak kost baru.  Tau' deh anak-anak kost mikirnya aku apaan, manusia anti sosial kali ya.  Dengerin Mp3 + merenung, hasilnya:
1. Kayaknya kalau kita lagi nangis trus minta tolong orang buat meluk kok gampang bgt ya, soalnya aku udah ngebuktiin.  Padahal orangnya belum aku kenal, dan dia juga nggak tau masalahnya apa sampe aku nangis.  Yang pasti anak kost itu baik bgt deh
2. Walaupun kita (sebenarnya aku) udah bilang; aku akan menata hati untuk terus berstatus teman dengan 'pujaan hatiku' itu, tapi kalau dia nyinggung tentang pacarnya aku pasti langsung 'Ughhh...'
Ikhlas ternyata memang sulit (bgt) ya...
Apapun, semoga malam ini ujannya nggak lebat-lebat bgt.  Biar nggak banjir + mati lampu.  Sumpah, aku salah pilih kost-kostan nih.